Cetak Lagi Kartun Nabi, Pengamat: Charlie Hebdo Tak Tahu Diri



arroudoh.com, Jakarta – Menurut Aktivis Muda Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya, Majalah Charlie Hebdo sejak tahun 2001 sudah melakukan penghinaan terhadap tokoh-tokoh agama, bukan hanya tokoh Islam saja. Namun, tokoh agama-agama lainnya seperti Paus, termasuk menghina Nabi Muhammad SAW.
“Dan yang paling rajin dihina adalah Islam. Sedangkan, di Perancis sendiri tidak ada aturan terhadap kebebasan berekspresi ini,” kata pengamat media dan isu-isu terorisme ini.
Namun, lanjut Mustofa, ulah Charlie Hebdo ini bukan tanpa konsekusensi apa pun. Menurut informasi yang ia kumpulkan, Badan Intelijen Perancis juga merasa terganggu dengan ulah majalah itu. Tetapi, bukan terganggu dengan wacana kebebasan berekspresi di sana.
Mereka terganggu dengan ancaman-ancaman dari seluruh pihak yang tidak suka dengan tindakan Charlie. Dengan adanya kejadian penembakan terhadap Charlie, menurutnya Perancis sudah seharusnya menutup majalah itu.
“Kalau kita lihat, serangan terhadap Charlie juga salah satu upaya Perancis menutup majalah itu. Cuma, masalahnya majalah itu tidak paham dan tidak tahu diri,” ujarnya.
Selain itu, ulah Charlie Hebdo ini menimbulkan reaksi dari gerakan jihad Islam. Mereka tidak akan membiarkan melihat tokoh yang sangat dihormatinya dihina seperti itu.
“Seperti Al-Qaeda atau pun ISIS mereka tidak akan diam. Terlepas apakah benar mereka yang melakukannya,” ungkap Mustofa.
Sambung Mustofa, penghinaan terhadap Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo bukan saja menimbulkan kemarahan kelompok tertentu. Tetapi, menimbulkan kemarahan seluruh umat Islam.
“Jangankan mereka yang merupakan kelompok militan. Saya saja marah dengan penghinan yang dilakukan oleh Charlie Hebdo, Yang marah atas tindakan majalah itu juga semua umat Islam. Saya sendiri tidak bisa menyalahkan mereka juga, tiap hari digebuki oleh Charlie, siapa yang tidak marah,” pungkasnya.

sumber : kiblat.net

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement